PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG |
Emas Melemah, Investor Tengah Mengukur Posted: 20 Dec 2021 08:54 PM PST PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit Futures – Harga emas melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Saat ini investor tengah mengukur dampak melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron terhadap harga emas. Selain itu, investor juga tengah menghitung sejauh mana Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga dan dampaknya kepada inflasi. Mengutip CNBC, Selasa (21/12/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.793,33 per ounce, pada pukul 18.45 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen ke level USD 1.794,60 per ounce. Bursa saham global mundur di tengah kekhawatiran atas dampak pembatasan yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19 varian Omicron. Namun meskipun bursa saham terkapar, aliran modal belum masuk ke instrumen safe-haven seperti emas. Namun, pelemahan harga emas tidak terlalu dalam karena mendapat dukungan dari pelemahan nilai tukar dolar AS. Mata uang AS tersebut mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang utama dunia lainnya. Situasi yang terjadi pada Senin ini berbeda dengan yang terjadi pada Jumat pekan lalu. Meskipun sentimen yang mempengaruhi sama, tetapi pada pekan lalu harga emas bisa melonjak hingga menyentuh level tertinggi sejak 26 November. "Harga emas sempat sedikit reli dan sekarang sepertinya masuk periode liburan di mana tidak ada lagi partisipasi penuh dari para pedagang dan Anda mungkin akan melihat berkurangnya selera terhadap risiko yang tidak banyak membantu emas," kata analis senior OANDA, Ed Moya. Ia memperkirakan harga emas dunia akan terus bertahan di kisaran USD 1.800 per ounce sampai akhir tahun. Prediksi Meskipun emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian yang lebih tinggi, kenaikan suku bunga akan meningkatkan biaya memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. Ketidakpastian yang dipimpin Omicron dapat menyebabkan narasi bank sentral yang lebih dovish pada 2022. Tentu saja, hal ini akan memberikan dorongan kepada harga emas. "Kita masih bisa melihat kenaikan moderat untuk logam mulia karena posisi bearish menunjukkan logam mungkin lebih responsif terhadap keraguan yang mulai muncul seputar kemampuan Fed untuk memberikan sikap hawkish mereka," kata TD Securities dalam sebuah catatan. Kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pembatasan Covid-19 tampaknya telah merembes ke logam lain, yang cenderung mengikuti pemulihan pasar yang lebih luas lebih dekat. Sumber liputan6.com lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG |
Posted: 19 Dec 2021 09:17 PM PST PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit – Harga emas diperkirakan masih melanjutkan penguatan pada pekan ini. Harga emas masih akan di atas level psikologis USD 1.800 per ounce pada perdagangan pekan ini. Harga emas masih akan perkasa meskipun Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) mengisyaratkan untuk menaikkan suku bunga di 2022. Bahkan isyarat yang diberikan kenaikan bunga akan dilakukan tiga kali. Namun memang, beberapa analis melihat bahwa kenaikan harga emas akan sedikit terganjal. Hal ini karena beberapa pelaku pasar akan melakukan aksi ambil untung sebelum menghadapi tantangan kenaikan suku bunga riil di tahun depan. Analis senior DailyFX.com Chris Vecchio mengatakan, dolar AS yang lebih lemah dan imbal hasil obligasi riil yang sedikit lebih rendah membantu mendorong harga emas lebih tinggi. Namun, dia menambahkan bahwa kecuali emas dapat menembus di atas USD 1.835 per ounce, dia melihat masih besar peluang aksi jual. "Saat ini, karena The Fed bertindak untuk menekan inflasi, setidaknya berbicara seperti yang akan mereka lakukan. Itu berarti imbal hasil riil mungkin telah mencapai titik terendah dalam waktu dekat. istilah, dan itu adalah angin besar untuk emas," katanya dikutip dari Kitco, Senin (20/12/2021). Analis lain Darin Newsom yang adalah presiden Darin Newsom Analysis mengatakan bahwa meskipun Federal Reserve lebih hawkish, dolar AS tidak akan lebih tinggi lagi. "Harga mungkin akan naik, tetapi secara bertahap. Melihat grafik, dolar AS telah mencapai puncaknya untuk saat ini dan akan memberi emas ruang bernafas untuk bergerak lebih tinggi," kata Newsom. Hasil Survei Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Di antara peserta, 11 analis, atau 69 persen menyerukan harga emas naik minggu ini. Pada saat yang sama, dua analis, atau 13 persen memperkirakan bearish pada emas dalam waktu dekat dan tiga analis atau 19 persen netral. Sementara itu, total 1.027 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 593 responden atau 58 persen berharap harga emas naik minggu ini. Sedangkan 263 lainnya atau 26 persen mengatakan lebih rendah sementara 171 pemilih atau 17 persen netral. Sentimen bullish pada harga emas datang karena pada minggu lalu naik lebih dari 1 persen. Beberapa analis melihat bahwa harga emas akan mampu mempertahankan di level support di atas USD 1.750 per ounce menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve. Kepala analsi SIA Wealth Management Colin Cieszynski mengatakan, emas diuntungkan dari meningkatnya sentimen penghindaran risiko di pasar keuangan dan meningkatnya ancaman inflasi. Sumber liputan6.com lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG |
You are subscribed to email updates from PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google, 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment