Thursday, July 15, 2021

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Bangkit Usai Pidato Gubernur The Fed

Posted: 14 Jul 2021 11:22 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -  Harga emas melonjak pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Jakarta). Harga emas naik usai Gubernur Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell meyakinkan investor bahwa Bank Sentral AS akan melanjutkan kebijakan moneter yang akomodatif meskipun ada lonjakan angka inflasi.

 

Mengutip CNBC, Kamis (15/7/2021), harga emas di pasar spot naik 1 persen menjadi USD 1.824,75 per ounce pada pukul 14.46 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen ke level USD 1.825 per ounce. Powell, dalam sambutan yang disiapkan sebelum sidang kongres AS mengatakan, data tenaga kerja AS masih jauh dari kemajuan. Hal ini juga belum sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh the Fed.

 

Sementara inflasi tinggi saat ini akan mereda dalam beberapa bulan mendatang. Data menunjukkan indeks harga konsumen dan harga produsen AS melonjak bulan lalu. "Pernyataan Powell benar-benar memperkuat keyakinan bahwa meskipun data inflasi telah naik, the Fed masih tetap berada di jalur yang cukup akomodatif," kata analis pasar senior OANDA, Edward Moya.

 

Investor pada Rabu juga menyambut komentar pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) bahwa mereka tidak akan melakukan pengetatan terlalu dini. "Anda akan melihat lebih banyak sinyal dovish dari ECB dan People's Bank of China, yang seharusnya memberikan dukungan terhadap dolar. Tetapi ini masih merupakan kabar baik untuk emas, " ucap Moya. 

 

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan. TD Securities juga mengatakan bahwa China mungkin telah memborong emas baru-baru ini dengan pembelian fisik yang memberikan dukungan kepada harga emas.

 

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Sebelumnya, Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.

 

Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir. Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan.

 

Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

 

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021).

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. "Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

 

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

 

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Wednesday, July 14, 2021

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Stabil di Tengah Penguatan Dolar

Posted: 13 Jul 2021 08:25 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas sedikit berubah pada perdagangan Selasa karena penguatan dolar mengimbangi dukungan dari taruhan bahwa Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau

 

The Federal Reserve tidak mungkin segera merespons dengan pengetatan moneter setelah harga konsumen AS naik, terbesar dalam 13 tahun bulan lalu. Dikutip dari CNBC, Rabu (14/7/2021), harga emas di pasar spot stabil di USD 1.806,64 per ons. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 per ounce pada USD 1.809,90.

 

Indeks harga konsumen (CPI) AS meningkat 0,9 persen bulan lalu, dibandingkan dengan perkiraan kenaikan 0,5 persen oleh para ekonom yang disurvei oleh Reuters. Tetapi para analis mengatakan data itu tidak mungkin memicu respons pengetatan kebijakan moneter yang cepat dari The Fed. Hal ini memberikan beberapa dukungan untuk harga emas.

 

"Ini akan membutuhkan serangkaian angka yang lebih panas pada pembacaan inflasi untuk menggerakkan jarum untuk The Fed. Pembacaan satu bulan tidak akan berhasil," kata Jim Wyckoff, Analis Senior Kitco Metals. PT Bestprofit

 

Dia menambahkan, The Fed juga akan mempertimbangkan data ketenagakerjaan dan pertumbuhan. Namun, pasar sekarang akan mengamati pernyataan Ketua Fed Jerome Powell di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis untuk petunjuk tentang prospek kebijakan moneter bank sentral.

 

"Dengan biaya transportasi yang juga naik dan harga minyak yang tetap tinggi, ada risiko inflasi bisa tetap tinggi lebih lama dari yang diperkirakan Fed," kata Fawad Razaqzada, Analis ThinkMarkets.

 

"Jika tren inflasi saat ini terus berlanjut, maka pasti bank sentral harus bereaksi dan lebih cepat," tambahnya. Indeks dolar naik 0,5 persen terhadap para pesaingnya, mengurangi daya tarik emas bagi pemegang mata uang lainnya. Best Profit

 

Selain harga emas, harga paladium turun 1 persen menjadi USD 2.828,93 per ounce, sedangkan platinum turun 1,1 persen menjadi USD 1.105,77. Sementara itu, Perak turun 0,8 persen menjadi USD 25,97 per ounce.

 

Harga Emas Tertekan Penguatan Dolar AS

Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pelemahan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS. Investor lebih berhati-hati melakukan transaksi di sela penantian keluarnya data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed).

 

Mengutip CNBC, Selasa (13/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.804,80 per ounce pada pukul 13.50 ET. Sedangkan harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen ke level USD 1.805,90 per ounce. PT Best Profit

 

Para investor tengah memusatkan perhatian mereka kepada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Selasa. Gubernur the Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan melakukan pidato mengenai kebijakan moneter di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis.

 

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger. Pernyataan Meger ini merujuk pada data indeks harga konsumen dan dampaknya terhadap kebijakan the Fed.

 

Menurutnya, jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan cenderung untuk mengurangi pembelian aset. Hal ini seharusnya menguntungkan emas. Namun, khawatir kekhawatiran investor soal inflasi memuncak maka kemungkinan besar akan menekan harga emas.

 

Dalam catatannya, analis JP Morgan menyarankan agar investor berhati-hati mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil obligasi yang terus meningkat dan dolar AS yang terus menguat. JP Morgan memperkirakan harga emas rata-rata di USD 1.686 per troy ounce tahun ini.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Tuesday, July 13, 2021

Buah dengan Kandungan Serat yang Tinggi


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Buah dan sayur merupakan sumber serat utama untuk kebutuhan kita sehari-hari.

 

Serat sangat penting untuk kesehatan sistem pencernaan dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. Terdapat dua jenis serat yaitu serat larut dan serat tidak larut. PT Bestprofit

 

Serat larut akan mudah dicerna di dalam tubuh namun serat tidak larut akan tetap utuh sampai serat tersebut dikeluarkan dari dalam tubuh. Kedua jenis serat tersebut mampu mengurangi dan mencegah resiko stroke, hipertensi, dan penyakit jantung. Best Profit

 

Manfaat ini bisa kita peroleh dengan konsumsi sejumlah buah dan sayur. Tingginya kandungan serat dari sebuah buah bisa memberi manfaat maksimal bagi tubuh. Berikut sejumlah buah yang memiliki kandungan serat lebih tinggi dibanding buah lain. PT Best Profit

 

Apel

Apel merupakan buah yang mengandung banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Sumber serat buah apel ternyata tidak hanya di daging buahnya saja, namun juga di kulitnya. Kandungan serat dari apel ini cukup tinggi dibanding dengan buah lain. Best

 

Berri-berrian

Buah beri terutama raspberry dan blueberry merupakan sumber serat dengan jumlah tinggi. Selain memiliki kandungan serat yang tinggi, buah-buahan jenis ini juga memiliki kandungan kalori yang rendah. PT Best

 

Pisang

Pisang juga merupakan sumber serat yang baik ddan dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan. Manfaat lain yang bisa diperoleh dari pisang adalah untuk meningkatkan energi di dalam tubuh. Bpf

 

Pir

Buah lain yang memiliki kandungan tinggi serat dan sehat adalah pir. Kandungan serat di dalamnya selain dapat menyehatkan pencernaan, juga mampu membuat kamu merasa cepat kenyang. PT Bpf

 

Alpukat

Alpukat merupakan buah sehat yang memiliki berbagai manfaat kesehatan bagi tubuh. Buah ini tidak hanya mengandung vitamin dan asam lemak, namun juga kandungan serat yang tinggi. Bestprofit Futures

 

Jeruk

Tidak hanya sebagai sumber vitamin C, jeruk juga kaya dengan serat. Serat yang dikandung jeruk baik untuk menghindarkan kamu dari penyakit sembelit.

 

Konsumsi buah dengan kandungan serat yang tinggi bisa sangat bermanfaat untuk kesehatanmu. Hal ini juga bisa membuatmu terhindar dari sejumlah masalah kesehatan yang mengancam.

 

Sumber

merdeka.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Penguatan Dolar AS Menekan Emas

Posted: 12 Jul 2021 09:54 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas turun pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta).

 

Pelemahan harga emas ini sejalan dengan penguatan dolar AS. Investor lebih berhati-hati melakukan transaksi di sela penantian keluarnya data inflasi AS yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter Bank Sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Megutip CNBC, Selasa (13/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.804,80 per ounce pada pukul 13.50 ET.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS lebih rendah 0,3 persen ke level USD 1.805,90 per ounce. Para investor tengah memusatkan perhatian mereka kepada laporan indeks harga konsumen AS yang akan dirilis pada hari Selasa. Gubernur the Fed Jerome Powell juga dijadwalkan akan melakukan pidato mengenai kebijakan moneter di depan Kongres pada hari Rabu dan Kamis.

 

"Kami hampir berada di lingkungan ini di mana kabar baik adalah kabar buruk dan kabar buruk adalah kabar baik," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.  Pernyataan Meger ini merujuk pada data indeks harga konsumen dan dampaknya terhadap kebijakan the Fed. Menurutnya, jika data inflasi menjadi lebih jinak, The Fed akan cenderung untuk mengurangi pembelian aset. Bestprofit

 

Hal ini seharusnya menguntungkan emas. Namun, khawatir kekhawatiran investor soal inflasi memuncak maka kemungkinan besar akan menekan harga emas. Dalam catatannya, analis JP Morgan menyarankan agar investor berhati-hati mengingat pandangan mereka tentang imbal hasil obligasi yang terus meningkat dan dolar AS yang terus menguat. JP Morgan memperkirakan harga emas rata-rata di USD 1.686 per troy ounce tahun ini.

 

Harga Emas Tembus USD 1.800 per Ounce, Mampu Terus Melambung?

Sebelumnya, harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce. di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung. Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir.

 

Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan. Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam. "Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021). PT Bestprofit

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. "Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya. Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik.

 

Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen. Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral.

 

Pendapat Analis

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas. "Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya. Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif. PT Best Profit

 

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce. "Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya. Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Monday, July 12, 2021

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Tembus USD 1.800 per Ounce

Posted: 11 Jul 2021 08:45 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -  Harga emas mampu mengakhiri perdagangan pada pekan lalu di atas USD 1.800 per ounce.

 

di pekan ini, harga emas diperkirakan bisa melanjutkan penguatan karena beberapa sentimen yang mendukung.  Sebagian besar analis komoditas di Wall Street yang turut serta dalam survei mingguan Kitco menyatakan bahwa periode konsolidasi harga emas etelah aksi jual pada Juni kemarin akan segera berakhir.

 

Namun memang, Investor harus lebih berhati-hati karena masih ada beberapa tekanan. Sentimen yang mampu menekan harga emas antara lain Bank Sentral Eropa yang mengubah target inflasi menjadi rata-rata 2 persen dalam jangka menengah, penurunan suku bunga Bank of China, dan imbal hasil obligasi yang turun tajam.

 

"Harga emas mampu bertahan di atas USD 1.800 per ounce, tetapi belum ada sentimen kuat untuk mendukung kenaikan harga yang lebih tinggi lagi," tutur kepala riset komoditas Commerzbank, Eugen Weinberg. dikutip dari Kitco, Senin (12/7/2021). Best Profit

 

Weinberg menambahkan, harga emas mungkin harus berkonsolidasi pada level saat ini sebelum kembali melanjutkan bullish atau penguatan. "Saya pikir ini hanya masalah waktu sebelum harga emas mulai bergerak lebih tinggi. Saya pikir kita bisa melihat emas bergerak tersenggol sentimen Bank Sentral Eropa. Saya hanya tidak tahu kapan itu akan terjadi," katanya.

 

Minggu ini 16 analis Wall Street berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Sebanyak 12 analis atau 75 persen memperkirakan harga emas naik. Analis yang menyatakan bearish dan netral masing-masing mengumpulkan dua suara atau 12,5 persen.

 

Sementara itu, 902 suara diberikan dalam jajak pendapat Main Street online. Dari jumlah tersebut, 550 responden atau 61 persen memperkirakan emas akan naik minggu depan. Sedangkan 178 lainnya atau 20 persen mengatakan lebih rendah. Di luar itu 174 pemilih atau 19 persen netral. Bestprofit

 

Pendapat Analis

Kepala analis Saxo Bank Ole Hansen mengatakan, pada pekan ini harga emas masih akan bullish. Namun tetap perlu diwaspadai karena banyak investor yang mulai mengambil liburan musim panas.

 

"Meskipun kinerja semua pasar emas lesu, saya masih berpikir harga bisa naik lebih tinggi. Ada cukup alasan untuk percaya bahwa risiko condong ke sisi atas untuk emas," katanya. Hansen mengatakan meskipun dia yakin harga emas akan bullish tetapi dirinya tidak akan membeli secara agresif.

 

Analis ABC Bullion Nicholas Frappell mengatakan, harga emas bisa menyentuh USD 1.820 per ounce selama harga tetap di atas support USD 1.790 per ounce. "Harga emas masih dalam fase konsolidasi setelah penurunan baru-baru ini. Tetapi mulai diperdagangkan secara konstruktif, menunjukkan pemulihan," katanya. PT Best Profit

 

Berbeda, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex Marc Chandler mengatakan, harga emas bakal bearish di pekan ini karena imbal hasil obligasi tampaknya terlalu berlebihan di sisi negatif.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Friday, July 9, 2021

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Turun Dipicu Imbal Treasury AS

Posted: 08 Jul 2021 11:33 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -  Harga emas dunia pada hari ini turun dpicu imbal hasil Treasury AS yang naik tipis dari posisi terendahnya.

 

Di sisi lain, Wall Street menutup beberapa kerugian. Namun Dolar yang melemah dan kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS mendorong harga emas  masih mendekati posisi puncak dalam 3 pekan.

 

Melansir laman CNBC, Jumat (9/7/2021), harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.799,18 per ounce. Harga emas berjangka AS menetap 0,1 persen lebih rendah menjadi USD 1.800,20.

 

Indeks dolar turun 0,3 persen dan imbal hasil Treasury AS 10-tahun mendekam di dekat palung lebih dari empat bulan, mendorong emas menuju posisi puncaknya sejak 17 Juni di USD 1.818,10 pada awal sesi. Imbal hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.

 

"Tetapi sejak itu, imbal hasil naik lebih tinggi dari posisi terendah dan kerugian saham telah berkuran, ini membebani emas," kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.

 

Tetapi emas harus tetap didukung sebagai aset safe-haven, terutama mengingat kekhawatiran atas pemulihan pasar tenaga kerja AS dan varian virus corona Delta, Streible menambahkan.

 

Edward Moya, analis pasar senior di OANDA, mengatakan laporan kondisi ekonomi baru-baru ini menunjukkan kemajuan substansial perlu dibuat agar The Fed menaikkan suku bunga, dan itu mendukung harga emas.

 

Harga Logam Lainnya

Risalah Federal Reserve AS dari pertemuan 15-16 Juni menunjukkan "berbagai peserta" merasa kondisi untuk mengurangi pembelian aset bank sentral akan "dipenuhi agak lebih awal dari yang mereka perkirakan."

 

Langkah hawkish The Fed yang mengejutkan pada bulan Juni membuat emas terhuyung-huyung 7 persen. Di tempat lain, platinum turun 0,8 persen menjadi USD 1.076,71 dan paladium turun 1,6 persen menjadi USD 2.806,95 per ounce.

 

BofA Global Research memperkirakan permintaan platinum akan meningkat seiring peningkatan substitusi dari peran paladium dan platinum dalam ekonomi hidrogen. "Kami melihat kenaikan lebih lanjut dari sini, terutama ketika gangguan baru-baru ini di industri otomotif mereda," katanya dalam sebuah catatan.

 

Adapun harga perak turun 0,8 persen menjadi USD 25,92 ounce.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Thursday, July 8, 2021

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Tembus USD 1.800 per Ounce

Posted: 07 Jul 2021 09:20 PM PDT


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -  Harga emas menguat di atas USD 1.800 per ounce pada perdagangan Rabu.

 

Hal ini karena imbal hasil Treasury AS menurun setelah risalah dari pertemuan Bank Sentra Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) Juni menunjukkan para pejabat merasa tujuan 'kemajuan substansial' pada pemulihan ekonomi belum terpenuhi.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (8/7/2021), harga emas di pasar spot memperpanjang kenaikan sedikit setelah rilis risalah dan naik 0,4 persen menjadi USD 1.804,16 per ounce setelah mencapai level tertinggi sejak 17 Juni di USD 1.814,78 pada perdagangan Selasa. Sedangkan harga emas berjangka AS menetap 0,4 persen lebih tinggi ke level USD 1.802,10 per ounce. 

 

Harga emas memperpanjang kenaikan di atas USD 1.800.  "Ini karena risalah secara luas sejalan dengan ekspektasi pasar, daripada menghadirkan kejutan hawkish tambahan," kata Suki Cooper, Seorang Analis di Standard Chartered. Sementara itu, benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun mencapai level terendah dalam lebih dari empat bulan. Bestprofit

  

Harga emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga AS, yang meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan tanpa bunga. "Meningkatnya ketidakpastian seputar kebijakan moneter, inflasi, dan meningkatnya risiko volatilitas pasar ekuitas akan mendukung permintaan emas safe-haven," kata analis ANZ dalam sebuah catatan.

 

"Bank sentral telah meningkatkan pembelian emas dalam beberapa bulan terakhir, mengimbangi beberapa kerugian permintaan fisik pada Q2 2021," lanjut analis ANZ. Selain harga emas, harga perak stabil di sekitar USD 26,14 per ounce. Kemudian, platinum turun 0,5 persen menjadi USD 1.086,32, sementara paladium naik 2,6 persen menjadi USD 2.865,27.

 

Harga Emas Naik Dipengaruhi Imbal Hasil Obligasi AS Turun

Sebelumnya, harga emas naik pada hari Selasa, memantul di atas level kunci USD 1.800. Ini didukung oleh turunnya imbal hasil obligasi AS. Sementara investor mengamati risalah dari pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve untuk mengukur lintasan suku bunga. PT Bestprofit

 

Dikutip dari CNBC, Rabu (7/7/2021), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1.794,37 per ons pada 14:13. ET, setelah melompat ke level tertinggi sejak 17 Juni di USD 1,814,78. Harga emas berjangka AS naik 0,6 persen pada USD 1.794,2.

 

Patokan imbal hasil Treasury AS mencapai titik terendah hampir dua minggu, meningkatkan daya pikat emas karena cenderung menurunkan biaya peluang emas. "Apa yang kami lihat dalam beberapa hari terakhir adalah bank sentral menolak gagasan menaikkan suku bunga sebelum waktunya," kata Fawad Razaqzada, analis ThinkMarkets.

 

"Investor menyadari bahwa kebijakan moneter secara historis akan tetap sangat longgar dan itulah salah satu alasan mengapa kami melihat imbal hasil obligasi turun, yang membantu menstabilkan harga emas setelah jatuh tajam pada Juni," kata Razaqzada. PT Best Profit

 

Fokus ada pada risalah dari pertemuan terbaru Fed, yang dijadwalkan pada hari Rabu, setelah kemiringan hawkish dari bank sentral AS bulan lalu, di mana pembuat kebijakan memproyeksikan dimulainya kenaikan suku bunga pada tahun 2023, mendorong harga emas mundur di bawah USD 1.800.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

best profit, bestprofit, pt bestprofit, pt best profit, best, pt best, bpf

pt bpf, bestprofit futures, pt bestprofit futures, best profit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG