Tuesday, December 1, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Turun ke Level Terendah

Posted: 30 Nov 2020 10:06 PM PST

 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harga emas turun ke level terendah dalam lima bulan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Harga logam mulia ini berada di jalur penurunan bulanan terburuk dalam empat tahun.

 

Penekan harga emas adalah optimisme uji coba vaksin Corona Covid-19 yang bisa mendorong pemulihan ekonomi di dunia. Hal ini akan mengurangi daya tarik instrumen investasi lindung nilai seperti emas. Mengutip CNBC, Selasa (1/12/2020), harga emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi USD 1.773,56 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 2 Juli di USD 1.764,29 per ounce. Sepanjang bulan November harga emas telah merosot 5,6 persen.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,4 persen menjadi USD 1.780,10 per ounce. "Investor meninggalkan emas karena merasa bahwa vaksin akan membuka pasar di beberapa titik dan sepertinya transisi akan berjalan dengan tertib," kata Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero.

 

"Ini akan menjadi jalan yang panjang untuk mendapatkan kenaikan harga emas karena tampaknya tidak ada kebutuhan untuk tempat berlindung saat ini." tambah dia. Penurunan harga emas ini tetap terjadi meskipun nilai tukar dolar AS melemah, yang mencapai level terendah dalam dua setengah tahun.

 

Prospek pemulihan ekonomi yang didorong oleh vaksin Corona Covid-19 di tahun depan telah menempatkan bursa saham di jalur memecahkan rekor bulanan. Data juga menunjukkan bahwa aktivitas pabrik China berkembang pada laju tercepat dalam lebih dari tiga tahun pada bulan November.  Hal ini mendorong investor memburu instrumen berisiko. Investor saat ini tengah menunggu pidato Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell di depan Konggres AS. PT Bestprofit

 

Covid-19 Masih Mengganas, Simak Proyeksi Harga Emas di Akhir 2020

Sebelumnya, harga emas tercatat mengalami penurunan tiga minggu berturut-turut. Beberapa analis mulai membalikkan ekspektasi mereka terhadap emas pada level USD 2.000 di akhir 2020. Meskipun para analis yakin bahwa lingkungan makro masih sangat mendukung kenaikan harga emas, beberapa lainnya mulai menunda ekspektasi rekor harga tertinggi baru untuk harga emas hingga tahun depan.

 

"Saya tidak setuju dengan premis bahwa harga emas naik karena pandemi. Saya pikir harga emas naik karena respons terhadap pandemi. Paket stimulus, devaluasi dolar AS, suku bunga rendah,"kata presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady dilansir dari Kitco News, Senin (30/11/2020).

 

Namun, Grady tidak lagi mengharapkan harga emas berada di level USD 2.000 pada akhir tahun ini. Ia memperkirakan logam mulia tahun ini akan ditutup di bawah USD 1.900 per ons. Sebagai informasi, harga emas berjangka Desember diperdagangkan pada level USD 1,782.70, turun 1,26 persen pada Jumat pekan lalu.

 

"Minggu lalu melihat periode rollover. Rabu adalah hari terakhir roll indeks, yang berarti bahwa itu adalah hari terakhir bagi siapa saja yang memiliki kontrak panjang Desember untuk melikuidasi posisi tersebut atau menggulung posisi tersebut. Inilah yang terjadi dengan aksi jual di awal minggu. Ini memberi orang kesempatan untuk keluar dari perdagangan dan mengevaluasi kembali," kata Grady. Best Profit

 

Grady menambahkan, banyaknya perhatian yang tertuju pada kripto turut mempengaruhi harga emas. "Sejumlah uang keluar dari yang berharga dan masuk ke crypto," katanya. Co-direktur Walsh Trading Sean Lusk juga mencatat bahwa banyak orang mulai menyukai crypto dibanding emas. "Tetapi pada akhirnya, apa yang Anda lebih suka memiliki satu ons emas di tangan Anda atau sesuatu di layar?" tanya Lusk.

 

Dalam beberapa minggu kedepan menjelang liburan Natal, perhatian pasar akan bergeser ke seberapa parah pembatasan karena COVID-19. Juga apakah akan akan ada lagi stimulus tahun ini, dan apa lagi yang dapat dilakukan Federal Reserve untuk membantu menangani pandemi. "Sentimen pasar akan lebih mungkin dipengaruhi oleh berita tentang waktu pemberian vaksin dan kekhawatiran tentang intensifikasi jangka pendek dari langkah-langkah penahanan Covid-19 setelah pertemuan Thanksgiving," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.

 

Proyeksi Harga Emas

Untuk perdagangan ke depan, Grady akan mengawasi pergerakan harga emas hingga berada pada USD 1.851 sebagai level naik dan kemudian menjualnya saat itu juga. Sementara Lusk memproyeksikan harga emas untuk mulai naik hingga 2021, mencatat bahwa akhir Desember dan awal Januari adalah waktu yang baik secara musiman untuk mendapatkan emas.

 

"Secara musiman, saat kita memasuki November hingga pertengahan Desember, kita melihat kelemahan musiman. Pasar sudah lewat waktu di sini. Saya mencari level dukungan untuk dipertahankan dan kemudian membeli hingga 2021," kata dia. Adapun rilis yang harus diperhatikan dalam perdagangan harga emas pekan depan yakni angka ketenagakerjaan nonpertanian AS dari November, yang dijadwalkan untuk rilis pada hari Jumat. PT Best Profit

 

Ada juga indeks harga PCE dan penjualan rumah tertunda pada hari Senin, IMP manufaktur ISM pada hari Selasa, ketenagakerjaan non-pertanian ADP dan pesanan pabrik pada hari Rabu, dan IMP non-manufaktur ISM dan klaim pengangguran pada hari Kamis.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Monday, November 30, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Tercatat Mengalami Penurunan

Posted: 29 Nov 2020 09:52 PM PST

 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -   Harga emas tercatat mengalami penurunan tiga minggu berturut-turut. Beberapa analis mulai membalikkan ekspektasi mereka terhadap emas pada level USD 2.000 di akhir 2020.

 

Meskipun para analis yakin bahwa lingkungan makro masih sangat mendukung kenaikan harga emas, beberapa lainnya mulai menunda ekspektasi rekor harga tertinggi baru untuk harga emas hingga tahun depan.

 

"Saya tidak setuju dengan premis bahwa harga emas naik karena pandemi. Saya pikir harga emas naik karena respons terhadap pandemi. Paket stimulus, devaluasi dolar AS, suku bunga rendah,"kata presiden Phoenix Futures and Options LLC Kevin Grady dilansir dari Kitco News, Senin (30/11/2020).

 

Namun, Grady tidak lagi mengharapkan harga emas berada di level USD 2.000 pada akhir tahun ini. Ia memperkirakan logam mulia tahun ini akan ditutup di bawah USD 1.900 per ons. Sebagai informasi, harga emas berjangka Desember diperdagangkan pada level USD 1,782.70, turun 1,26 persen pada Jumat pekan lalu. Bestprofit

 

"Minggu lalu melihat periode rollover. Rabu adalah hari terakhir roll indeks, yang berarti bahwa itu adalah hari terakhir bagi siapa saja yang memiliki kontrak panjang Desember untuk melikuidasi posisi tersebut atau menggulung posisi tersebut. Inilah yang terjadi dengan aksi jual di awal minggu.

 

Ini memberi orang kesempatan untuk keluar dari perdagangan dan mengevaluasi kembali," kata Grady. Grady menambahkan, banyaknya perhatian yang tertuju pada kripto turut mempengaruhi harga emas. "Sejumlah uang keluar dari yang berharga dan masuk ke crypto," katanya.

 

Co-direktur Walsh Trading Sean Lusk juga mencatat bahwa banyak orang mulai menyukai crypto dibanding emas. "Tetapi pada akhirnya, apa yang Anda lebih suka memiliki satu ons emas di tangan Anda atau sesuatu di layar?" tanya Lusk. PT Bestprofit

 

Dalam beberapa minggu kedepan menjelang liburan Natal, perhatian pasar akan bergeser ke seberapa parah pembatasan karena COVID-19. Juga apakah akan akan ada lagi stimulus tahun ini, dan apa lagi yang dapat dilakukan Federal Reserve untuk membantu menangani pandemi.

 

"Sentimen pasar akan lebih mungkin dipengaruhi oleh berita tentang waktu pemberian vaksin dan kekhawatiran tentang intensifikasi jangka pendek dari langkah-langkah penahanan Covid-19 setelah pertemuan Thanksgiving," kata kepala ekonom internasional ING James Knightley.

 

Proyeksi Harga Emas

Untuk perdagangan ke depan, Grady akan mengawasi pergerakan harga emas hingga berada pada USD 1.851 sebagai level naik dan kemudian menjualnya saat itu juga. Sementara Lusk memproyeksikan harga emas untuk mulai naik hingga 2021, mencatat bahwa akhir Desember dan awal Januari adalah waktu yang baik secara musiman untuk mendapatkan emas. PT Best Profit

 

"Secara musiman, saat kita memasuki November hingga pertengahan Desember, kita melihat kelemahan musiman. Pasar sudah lewat waktu di sini. Saya mencari level dukungan untuk dipertahankan dan kemudian membeli hingga 2021," kata dia.

 

Adapun rilis yang harus diperhatikan dalam perdagangan harga emas pekan depan yakni angka ketenagakerjaan nonpertanian AS dari November, yang dijadwalkan untuk rilis pada hari Jumat.

 

Ada juga indeks harga PCE dan penjualan rumah tertunda pada hari Senin, IMP manufaktur ISM pada hari Selasa, ketenagakerjaan non-pertanian ADP dan pesanan pabrik pada hari Rabu, dan IMP non-manufaktur ISM dan klaim pengangguran pada hari Kamis.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowonganlowongan kerjalowongan kerja bandungloker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Friday, November 27, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Sinyal The Fed, Harga Emas Bergerak Tipis

Posted: 26 Nov 2020 09:57 PM PST


PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -   Harga emas hanya bergeser sedikit di perdagangan London pada Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Harga emas hanya bergerak di koridor USD 3 per ons dari posisi USD 1.815 per ons.

 

Mengutip bullionvault, Jumat (27/11/2020), gerak harga emas tersebut setelah adanya komentar dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang menyatakan tidak akan menaikkan suku bunga hingga 2024. Pernyataan dari Bank Sentral AS tersebut setahun lebih lambat jika dibandingkan dengan perkiraan pada dua bulan lalu.

 

Bursa saham dan komoditas di AS tutup karena perayaan Thanksgiving. Harga emas dalam dolar AS diperdagangkan dengan mendapat diskon 12,5 persen dari rekor tertinggi yang dicetak pada Agustus lalu. Bursa saham di Eropa bergerak mendatar datar pada perdagangan Kamis. Jika dihitung dari awal tahun, bursa di Eropa masih turun 6,7 persen.

 

Sementara itu, harga minyak mentah Brent naik tipis dari level tertinggi dalam 8 bulan ke angka USD 49 per barel. Harga Minyak ini terpukul setelah US Energy Information Administration mengatakan stok di AS menyusut lebih dari yang diharapkan pekan lalu karena permintaan yang tinggi. Best Profit

 

Keluar dari Level Terendah, Harga Emas Naik Seiring Melemahnya Dolar AS

Sebelumnya, harga emas naik pada perdagangan Rabu karena kenaikan tak terduga dalam laporan pengangguran di Amerika Serikat (AS) menghentikan reli pada hari sebelumnya di Wall Street, dan harga emas memantul dari penurunan tajam menuju USD 1.800 di sesi sebelumnya.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (26/11/2020), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1,810.41 per ounce, sehari setelah mencapai level terendah sejak 17 Juli di USD 1,800.01. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.809,10.

 

Indeks saham S&P 500 dan Dow turun di tengah tanda-tanda perlambatan dalam pemulihan pasar tenaga kerja. Pada perdagangan Selasa, Wall Street menguat ke rekor karena kemajuan dalam vaksin Covid-19 dan transisi Gedung Putih yang mulus mendukung taruhan pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat. Bestprofit

 

Data pengangguran mendukung harga emas "hanya dengan anggapan bahwa kita masih memiliki masa yang sangat kelam di depan sebelum kita melewati pandemi ini," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff. Dolar yang lemah juga mendorong harga emas dengan membuatnya lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

 

Penurunan dolar "bersama dengan dukungan teknis (untuk harga emas mendekati USD 1.800), meyakinkan beberapa orang untuk mungkin berhenti menjual dan memperoleh beberapa posisi lagi," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.

 

"Enam bulan ke depan akan sangat sulit; kita akan mengalami pertumbuhan yang jauh di bawah potensialnya, dan pemerintah serta bank sentral harus menambah stimulus secara signifikan untuk memastikan kita tidak mendapatkan transformasi gelombang kedua menjadi kinerja ekonomi yang buruk dalam periode yang lama," tambah Melek. PT Best Profit

 

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan, yang telah meningkat lebih dari 19 persen tahun ini, diuntungkan dari statusnya emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

 

Selain harga emas, harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 23,37 per ounce. Harga platinum naik tipis 0,6 persen menjadi USD 966,59 dan paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2,336,97.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG


Thursday, November 26, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Emas Naik Seiring Melemahnya Dolar AS

Posted: 25 Nov 2020 10:18 PM PST

 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harga emas naik pada perdagangan Rabu karena kenaikan tak terduga dalam laporan pengangguran di Amerika Serikat (AS) menghentikan reli pada hari sebelumnya di Wall Street, dan harga emas memantul dari penurunan tajam menuju USD 1.800 di sesi sebelumnya.

 

Dikutip dari CNBC, Kamis (26/11/2020), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi USD 1,810.41 per ounce, sehari setelah mencapai level terendah sejak 17 Juli di USD 1,800.01. Sedangkan harga emas berjangka AS naik 0,3 persen menjadi USD 1.809,10.

 

Indeks saham S&P 500 dan Dow turun di tengah tanda-tanda perlambatan dalam pemulihan pasar tenaga kerja. Pada perdagangan Selasa, Wall Street menguat ke rekor karena kemajuan dalam vaksin Covid-19 dan transisi Gedung Putih yang mulus mendukung taruhan pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat.

 

Data pengangguran mendukung harga emas "hanya dengan anggapan bahwa kita masih memiliki masa yang sangat kelam di depan sebelum kita melewati pandemi ini," kata Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff. Dolar yang lemah juga mendorong harga emas dengan membuatnya lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lain.

 

Penurunan dolar "bersama dengan dukungan teknis (untuk harga emas mendekati USD 1.800), meyakinkan beberapa orang untuk mungkin berhenti menjual dan memperoleh beberapa posisi lagi," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities. PT Bestprofit

 

"Enam bulan ke depan akan sangat sulit; kita akan mengalami pertumbuhan yang jauh di bawah potensialnya, dan pemerintah serta bank sentral harus menambah stimulus secara signifikan untuk memastikan kita tidak mendapatkan transformasi gelombang kedua menjadi kinerja ekonomi yang buruk dalam periode yang lama," tambah Melek.

 

Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak menghasilkan, yang telah meningkat lebih dari 19 persen tahun ini, diuntungkan dari statusnya emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang.

 

Selain harga emas, harga perak naik 0,5 persen menjadi USD 23,37 per ounce. Harga platinum naik tipis 0,6 persen menjadi USD 966,59 dan paladium turun 0,5 persen menjadi USD 2,336,97.

 

Harga Emas Kian Jatuh

Harga emas turun ke level terendah empat bulan pada hari Selasa dan tampaknya akan turun di bawah level psikologis USD 1.800. Penurunan ini karena kemajuan vaksin COVID-19 dan harapan untuk transisi cepat di Gedung Putih mendorong investor menuju aset berisiko. Best Profit

 

Diktui[ dari CNBC, Rabu (25/11/2020), harga emas di pasar spot turun 1,5 persen menjadi USD 1,807.95 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 17 Juli di USD 1.800,01. Emas berjangka AS turun 1,8 persen pada USD 1.804.60. "Lebih optimisme dalam hal ekonomi, perkembangan vaksin telah mengambil beberapa status safe haven dari pasar emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

 

"Kurangnya perhatian politik untuk bergerak maju" juga telah mengurangi kebutuhan akan tempat berlindung yang aman, tambah Meger. Indeks utama Wall Street melonjak setelah Joe Biden bergerak lebih dekat untuk mengambil kendali kekuasaan pada Januari.

 

"Pengubah permainannya adalah kemampuan semua vaksin untuk menunjukkan janji yang baik," kata George Gero, direktur pelaksana di RBC Wealth Management, seraya menambahkan itu akan menjadi pendakian panjang untuk mendapatkan emas dalam keadaan ini.

 

Pada hari Senin, emas batangan safe-haven kehilangan 1,9 persen setelah perusahaan obat global lainnya AstraZeneca mengumumkan hasil uji coba yang menjanjikan menuju vaksin. PT Best Profit

 

Selain itu, Biden diperkirakan akan mencalonkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Investor melihat Yellen sebagai kekuatan untuk lebih banyak tindakan fiskal untuk memerangi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.

 

Penurunan emas juga terjadi meskipun dolar melemah, yang bertahan hampir mendekati level terendah tiga bulan. Harga emas, perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang dan inflasi, masih naik sekitar 19 persen tahun ini, terutama didorong oleh stimulus global yang dipimpin pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG


Wednesday, November 25, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Harga Emas Turun ke Level Terendah

Posted: 24 Nov 2020 09:36 PM PST

 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Best Profit -   Harga emas turun ke level terendah empat bulan pada hari Selasa dan tampaknya akan turun di bawah level psikologis USD 1.800. Penurunan ini karena kemajuan vaksin COVID-19 dan harapan untuk transisi cepat di Gedung Putih mendorong investor menuju aset berisiko.

 

Diktui[ dari CNBC, Rabu (25/11/2020), harga emas di pasar spot turun 1,5 persen menjadi USD 1,807.95 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 17 Juli di USD 1.800,01. Emas berjangka AS turun 1,8 persen pada USD 1.804.60. "Lebih optimisme dalam hal ekonomi, perkembangan vaksin telah mengambil beberapa status safe haven dari pasar emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

 

"Kurangnya perhatian politik untuk bergerak maju" juga telah mengurangi kebutuhan akan tempat berlindung yang aman, tambah Meger. Indeks utama Wall Street melonjak setelah Joe Biden bergerak lebih dekat untuk mengambil kendali kekuasaan pada Januari.

 

"Pengubah permainannya adalah kemampuan semua vaksin untuk menunjukkan janji yang baik," kata George Gero, direktur pelaksana di RBC Wealth Management, seraya menambahkan itu akan menjadi pendakian panjang untuk mendapatkan emas dalam keadaan ini. Bestprofit

 

Pada hari Senin, emas batangan safe-haven kehilangan 1,9 persen setelah perusahaan obat global lainnya AstraZeneca mengumumkan hasil uji coba yang menjanjikan menuju vaksin.

 

Selain itu, Biden diperkirakan akan mencalonkan mantan Ketua Federal Reserve Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan AS. Investor melihat Yellen sebagai kekuatan untuk lebih banyak tindakan fiskal untuk memerangi krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi.

 

Penurunan emas juga terjadi meskipun dolar melemah, yang bertahan hampir mendekati level terendah tiga bulan. Harga emas, perlindungan terhadap penurunan nilai mata uang dan inflasi, masih naik sekitar 19 persen tahun ini, terutama didorong oleh stimulus global yang dipimpin pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya. PT Bestprofit

 

Menengok Harga Emas Pekan Ini, Bakal Kembali Melemah?

Harga emas tampaknya akan terombang-ambing antara menguat dan melemah pada pekan ini. Berdasarkan Kitco News Weekly Gold Survey, bakal ada tarik-menarik antara bullish dan bearish. Meskipun sebagian besar atau mayoritas analis di Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas bakal menguat, tetapi tak banyak sentimen yang mendukung bullish tersebut.

 

Pada pekan lalu, harga emas tidak mampu menguat dan bergerak mendatar. Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.872,95 per ounce pada perdagangan Jumta, tetapi turun 0,8 persen untuk sepanjang pekan.

 

"Saya pikir harga emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di sini sampai ada beberapa informasi baru atau sentimen baru," kata Presiden Phoenix Futures and Options Kevin Grady dikutip dari Kitco, Senin (23/11/2020). PT Best Profit

 

"Agar harga emas bisa menembus di atas USD 1.900 per ounce, kita perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi sepertinya itu bukan prioritas saat ini," tambah dia.

 

Pada pekan ini, 17 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak delapan analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, lima analis atau 29 persen menyerukan harga emas turun dan empat analis atau 24 persen netral.

 

Sementara itu, total 1.539 pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 642 pemilih atau 42 persen mengatakan harga emas akan bullish pada minggu ini.Lalu 594 pelaku pasar atau 39 persen mengatakan bearish. Sementara 303 pemilih atau 20 persen menyatakan harga emas akan mendatar.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Tuesday, November 24, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Harga Emas Turun Hampir 2 Persen

Posted: 23 Nov 2020 08:36 PM PST


 PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, PT Bestprofit -   Harga emas turun hampir 2 persen ke level terendah dalam empat bulan pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penekan harga emas ini karena data aktivitas bisnis AS semakin membaik dan optimisme kemajuan penelitian vaksin Covid-19.

 

Kedua sentimen tersebut mendorong harapan akan pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan mendorong investor beralih menuju aset-aset berisiko. Mengutip CNBC, Selasa (24/11/2020), harga emas di pasar spot ditutup merosot 1,7 persen menjadi USD 1.838,61 per ounce, setelah jatuh ke level terendah sejak 21 Juli di USD 1.834,95 per ounce.

 

Sedangkan harga emas berjangka AS merosot 2 persen menjadi USD 1.835,50 per ounce. Bursa saham melonjak setelah data menunjukkan aktivitas bisnis AS pada November meningkat pada level tercepat dalam lebih dari lima tahun. Angka ini menunjukkan pemulihan dari kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

 

"Harga emas menembus di bawah level kunci USD 1.850 per ounce setelah rilis PMI AS yang luar biasa kuat bisa mengurangi kebutuhan akan stimulus," kata analis senior OANDA Edward Moya. Membaiknya data tersebut muncul setelah AstraZeneca dari Inggris mengatakan vaksin Covid-19 yang tengah diteliti bisa efektif sekitar 90 persen tanpa efek samping yang serius. Best Profit

 

Kedua sentimen ini merusak harga emas termasuk juga emas batangan. Nilai tukar dolar AS naik terhadap saingannya, sementara patokan imbal hasil surat utang 10 tahun juga melonjak. Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Harga emas telah naik lebih dari 21 persen di tahun ini, terutama diuntungkan dari kerusakan ekonomi akibat pandemi Covid-19 dan langkah-langkah stimulus.

 

"Meskipun tertekan kami tetap memperkirakan harga emas akan bertahan ketika ekonomi global mulai menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan," kata analis StoneX Rhona O'Connell dalam sebuah catatan.

 

Menengok Harga Emas Pekan Ini, Bakal Kembali Melemah?

Sebelumya, harga emas tampaknya akan terombang-ambing antara menguat dan melemah pada pekan ini. Berdasarkan Kitco News Weekly Gold Survey, bakal ada tarik-menarik antara bullish dan bearish. Bestprofit

 

Meskipun sebagian besar atau mayoritas analis di Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas bakal menguat, tetapi tak banyak sentimen yang mendukung bullish tersebut. Berdasarkan level teknikal, harga emas akan bergerak di resistensi USD 1.900 per ounce dan dukungan pada USD 1.850 per ounce.

 

Pada pekan lalu, harga emas tidak mampu menguat dan bergerak mendatar. Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.872,95 per ounce pada perdagangan Jumta, tetapi turun 0,8 persen untuk sepanjang pekan.

 

"Saya pikir harga emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di sini sampai ada beberapa informasi baru atau sentimen baru," kata Presiden Phoenix Futures and Options Kevin Grady dikutip dari Kitco, Senin (23/11/2020). PT Best Profit

 

"Agar harga emas bisa menembus di atas USD 1.900 per ounce, kita perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi sepertinya itu bukan prioritas saat ini," tambah dia. Pada pekan ini, 17 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak delapan analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik.

 

Sementara itu, lima analis atau 29 persen menyerukan harga emas turun dan empat analis atau 24 persen netral. Sementara itu, total 1.539 pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 642 pemilih atau 42 persen mengatakan harga emas akan bullish pada minggu ini. Lalu 594 pelaku pasar atau 39 persen mengatakan bearish. Sementara 303 pemilih atau 20 persen menyatakan harga emas akan mendatar.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG

Monday, November 23, 2020

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG

PT BESTPROFIT FUTURES | BANDUNG


Harga Emas Terpantau Terombang- Ambing

Posted: 22 Nov 2020 10:53 PM PST


 

PT BEST PROFIT FUTURES BANDUNG, Bestprofit -   Harga emas tampaknya akan terombang-ambing antara menguat dan melemah pada pekan ini. Berdasarkan Kitco News Weekly Gold Survey, bakal ada tarik-menarik antara bullish dan bearish.

 

Meskipun sebagian besar atau mayoritas analis di Wall Street dan investor ritel memperkirakan harga emas bakal menguat, tetapi tak banyak sentimen yang mendukung bullish tersebut. Berdasarkan level teknikal, harga emas akan bergerak di resistensi USD 1.900 per ounce dan dukungan pada USD 1.850 per ounce.

 

Pada pekan lalu, harga emas tidak mampu menguat dan bergerak mendatar. Harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.872,95 per ounce pada perdagangan Jumta, tetapi turun 0,8 persen untuk sepanjang pekan.

 

"Saya pikir harga emas terjebak dalam kisaran ini, dan akan tetap di sini sampai ada beberapa informasi baru atau sentimen baru," kata Presiden Phoenix Futures and Options Kevin Grady dikutip dari Kitco, Senin (23/11/2020). PT Bestprofit

 

"Agar harga emas bisa menembus di atas USD 1.900 per ounce, kita perlu melihat beberapa berita tentang langkah-langkah stimulus baru, tapi sepertinya itu bukan prioritas saat ini," tambah dia.

 

Pada pekan ini, 17 analis berpartisipasi dalam survei. Sebanyak delapan analis atau 47 persen menyerukan harga emas naik. Sementara itu, lima analis atau 29 persen menyerukan harga emas turun dan empat analis atau 24 persen netral.

 

Sementara itu, total 1.539 pelaku pasar ikut dalam jajak pendapat online. Di antara mereka, 642 pemilih atau 42 persen mengatakan harga emas akan bullish pada minggu ini. Lalu 594 pelaku pasar atau 39 persen mengatakan bearish. Sementara 303 pemilih atau 20 persen menyatakan harga emas akan mendatar. Best Profit

 

Masih Berjaya

Harga emas pada pekan lalu bergerak melemah. Artinya, harga emas telah turun selama dua pekan berturut-turut. Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember berada di level USD 1.871 per ounce, turun 0,79 persen pada pekan lalu.

 

Meskipun harga emas mengakhiri minggu lalu di wilayah negatif, beberapa analis mencatat bahwa pasar emas menunjukkan kekuatan yang besar mengingat sentimen vaksin Covid-19 terus mendominasi. Sentimen vaksin ini memberikan tekanan kepada harga emas.

 

"Kisah emas belum hilang. Itu baru saja dihentikan sementara karena investor dan pasar mencari keadaan normal dalam perekonomian, "kata Kepala Analis Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen. Hansen mengatakan ada risiko bahwa harga emas dapat terus melemah karena semakin banyaknya berita vaksin yang meningkatkan optimisme investor. PT Best Profit

 

Namun, dia menambahkan bahwa masih banyak ketidakpastian dan stimulus di pasar sehingga harga emas bisa bertahan.  Kepala Analis Bannockburn Global Forex Marc Chandler memperkirakan harga emas akan bergerak di support sekitar USD 1.850 per ounce.

 

"Saya khawatir harga emas akan diuji ulang di wilayah USD 1.848 hingga USD 1.850 dan kemungkinan bakal terlampaui sebelum menetap di level yang kokoh," ujarnya. Grady mengatakan meskipun dia memperkirakan harga emas bakal mendatar pada pekan ini tetapi potensi harga yang lebih tinggi dalam jangka panjang masih terbuka lebar.

 

"Harga emas tidak mencapai level ini karena pandemi. Harga emas mencapai level ini karena mata uang telah didevaluasi dan mereka akan terus didevaluasi meskipun pandemi berakhir." jelas dia.

 

Sumber

liputan6.com

 

lowongan, lowongan kerja, lowongan kerja bandung, loker bandung

bestprofit, pt bestprofit, best profit, pt best profit, best, pt best, bpf

bestprofit futures, best profit futures, pt bestprofit futures, pt best profit futures

 

PT BESTPROFIT FUTURES BANDUNG